Konsep Dasar Kurikulum, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A. Kurikulum
Pengertian Kurikulum
Berdasarkan
studi yang telah dilakukan oleh banyak ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian
kurikulum dapt ditinjau dari dua sisi yang berbeda, yakni menurut pandangan
lama dan pandangan baru.
Pandangan
lama, atau sering juga disebut pandangan tradisional, merumuskan bahwa
kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid untuk
memperoleh ijazah.
Romine
(1954) (dalam Hamalik, 2008). Pandangan ini dapat digolongkan sebagai pendapat
yang baru (modern), yang dirumuskan sebagai berikut: “curriculum is interpreted to mean all of the organized courses,
activities, and expreciences which pupils have under direction of the school, whether
in the classroom or not”. Atau
yang berarti “Kurikulum mencakup semua temu permbelajaran, aktivitas dan
pengalaman yang diikuti oleh anak didik dengan arahan dari sekolah baik
di dalam maupun di luar kelas.”
a.
Kurikulum
sebagai Suatu Program Kegiatan yang Terencana
Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1986) dalam Hamalik
(2008) berdasarkan pandangan
komprehensif terhadap setiap kegiatan yang direncanakan untuk dialami seluruh
siswa, kurikulum berupaya menggabungkan ruang lingkup, rangkaian,
interprestasi, keseimbangan subject
matter, teknik mengajar, dan hal yang lain dapat direncanakan sebelumnya.
b.
Kurikulum
sebagai Hasil Belajar yang diharapkan
Dalam
konteks ini, tujuan pembelajaran tidak lagi dirumuskan dalam retrorika global
seperti “Siswa memiliki apresiasi terhadap warisan budaya”, tetapi dirumuskan
dalam serangkaian hasil belajar yang berstruktur.
c.
Kurikulum
sebagai Reproduksi Kultural
Sebagian
ahli pendidikan berpandangan bahwa kurikulum dalam setiap masyarakat atau
budaya seharusnya menjadi refleksi dari budaya masyarakat itu sendiri. Sekolah
bertugas untuk memproduksi pengetahuan dan niali-nilai yang penting bagi
generasi penerus.
d.
Kurikulum
sebagai Kumpulan Tugas dan Konsep Diskrit
Pandangan
ini berpendapat bahwa kurikulum merupakan satu kumpulan tugas dan konsep yang
harus dikuasai siswa. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa penguasaan tugas-tugas yang
saling bersifat diskrit (berdiri sendiri) tersebut adalah untuk mencapai
tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
e.
Kurikulum
sebagai Agenda Rekonstruksi Sosial
Pandangan
ini berpendapat bahwa sekolah harus mempersiapkan suatu agenda pengetahuan dan
nilai-nilai yang diyakini dapat menuntun siswa memperbaiki masyarakat dan
institusi kebudayaan, serta berbagai keyakinan dan kegiatan praktik yang
mendukungnya.
f.
Kurikulum
sebagai Currere
Salah
satu pandangan yang paling muktahir terhadap dimensi kurikulum adalah pandangan
yang menekankan pada bentuk kata kerja kurikulum itu sendiri, yaitu currere, sebagai pengganti interpretasi
dari etimologi arena pacu atas lomba kurikulum.
Peranan kurikulum
Sebagai
program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, kurikulum
mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan siswa.
Ada
tiga
peranan kurikulum yang sangat penting dan perlu dilaksanakan secara seimbang,
yakni:
·
Peranan konservatif
·
Peranan
kritis atau evaluatif
·
Peranan
kreatif
Fungsi Kurikulum
Menurut
Alexander Inglis (1918) dalam Hamalik (2008) selain memiliki peranan, kurikulum
juga mengemban berbagai fungsi tertentu. Kurikulum
berfungsi sebagai:
·
Penyesuaian (The
Adjustive of Adaptive Function)
·
Pengintegrasian (The
Integrating Function)
·
Diferensiasi (The
Differentiating Function)
·
Persiapan (The
Propaedeutic Function)
·
Pemilihan (The
Selective Function)
·
Diagnostik (The
Diagnostic Function)
B. Silabus
Pengertian
Silabus
Silabus adalah rencana
pembelajaran jangka panjang tertulis pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, dan lainnya.
Manfaat Silabus
Menurut
Niron (2009: 8) dengan memperhatikan beberapa pengertian
di atas, pada dasarnya silabus merupakan acuan utama dalam suatu kegiatan
pembelajaran. Beberapa manfaat dari silabus ini, di antaranya:
a.
Sebagai pedoman/acuan bagi pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, yaitu dalam penyusunan RPP, pengelolaan kegiatan
pembelajaran, penyediaan sumber belajar, dan pengembangan sistem penilaian.
b.
Memberikan gambaran mengenai pokok-pokok
program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran.
c.
Sebagai ukuran dalam melakukan penilaian
keberhasilan suatu program pembelajaran.
d.
Dokumentasi tertulis (written document) sebagai akuntabilitas
suatu program pembelajaran.
Prinsip
Pengembangan Silabus
Menurut
Niron (2009: 8) dalam pengembangan silabus perlu
dipertimbangkan beberapa prinsip. Prinsip tersebut merupakan kaidah yang akan
menjiwai pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Terdapat beberapa
prinsip yang harus dijadikan dasar dalam pengembangan silabus ini, yaitu:
a.
Ilmiah
b.
Relevan
c.
Sistematis
d.
Konsisten
e.
Memadai/adequate
f.
Aktual/kontekstual
g.
Fleksibel
h.
Menyeluruh
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pengertian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) adalah suatu perencanaan pembelajaran yang ditata sedemikian rupa dengan
langkah-langkah tertentu yang memperkirakan tindakan apa yang akan dilaksanakan
saat melakukan kegiatan pembelajaran.
Unsur
Pokok dalam RPP
Menurut Niron (2009) unsur-unsur
pokok yang terkandung dalam RPP meliputi:
a.
Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran,
kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).
b.
Kompetensi dasar dan indikator-indikator
yang hendak dicapai.
c.
Materi pokok beserta uraiannya yang
perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
d.
Kegiatan pembelajaran (kegiatan
pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi
dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar
dan indikator).
e.
Alat dan media yang digunakan untuk
memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
f.
Penilaian dan tindak lanjut (prosedur
dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa serta
tindak lanjut hasil penilaian).
Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
Menurut Niron (2009) RPP
pada dasarnya merupakan kurikulum mikro yang menggambarkan tujuan/kompetensi,
materi/isi pembelajaran, kegiatan belajar, dan alat evaluasi yang digunakan.
Efektivitas RPP tersebut sangat dipengaruhi beberapa prinsip perencanaan
pembelajaran berikut:
a.
Perencanaan pembelajaran harus
berdasarkan kondisi siswa.
b.
Perencanaan pembelajaran harus
berdasarkan kurikulum yang berlaku.
c.
Perencanaan pembelajaran harus
memperhitungkan waktu yang tersedia.
d.
Perencanaan pembelajaran harus merupakan
urutan kegiatan pembelajaran yang sistematis.
e.
Perencanaan pembelajaran bila perlu
dilengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi.
f.
Perencanaan pembelajaran harus bersifat
fleksibel.
Daftar Pustaka:
Tags:
Education
0 komentar