Telaah dan Perencanaan Pengembangan Kurikulum Bahasa Korea
Pengertian Pengembangan Kurikulum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan berarti proses, cara, perbuatan mengembangkan. Sedangkan
kurikulum berarti perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga
pendidikan atau perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus.
Jadi pengembangan kurikulum yaitu proses mengembangkan perangkat mata pelajaran
atau mata kuliah yang diajarkan pada lembaga pendidikan.
Adapun pengertian bahwa pengembangan
kurikulum adalah suatu istilah yang ada dalam studi kurikulum, yaitu sebagai alat
untuk membantu guru melakukan tugasnya menyampaikan pembelajaran yang menarik
minat siswa. Kegiatan pengembangan kurikulum ini perlu dilakukan untuk
menghadapi dan mengantisipasi keadaan berikut, yaitu merespons perkembangan
ilmu dan teknologi, perubahan sosial di luar sistem pendidikan, memenuhi
kebutuhan siswa dan merespons kemajuan-kemajuan dalam pendidikan.
Langkah-langkah
Pengembangan Kurikulum
Menurut
Yurni dan Erwin (2016), pengembangan kurikulum meliputi lima langkah, yaitu :
1. Merumuskan
Tujuan Pembelajaran. Terdapat tiga tahap dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tahap yang pertama yang harus
diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah memahami tiga sumber, yaitu siswa (source of student), masyarakat (source of society), dan konten (source of content). Tahap kedua adalah merumuskan tentative general objective atau
standar kompetensi (SK) dengan memperhatikan landasan sosiologi (sociology), kemudian di screen melalui dua landasan lain dalam
pengembangan kurikulum yaitu landasan filsofi pendidikan (philosophy of learning) dan psikologi belajar (psychology of learning). Tahap
terakhir adalah merumuskan precise
education atau kompetensi dasar (KD).
2. Merumuskan
dan Menyeleksi Pengalaman-Pengalaman Belajar. Dalam merumuskan dan menyeleksi
pengalaman-pengalaman belajar dalam pengembangan kurikulum harus memahami
definisi pengalaman belajar dan landasan psikologi belajar (psychology of
learning). Pengalaman belajar merupakan bentuk interaksi yang dialami atau
dilakukan oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan
3. Ada
lima prinsip umum dalam pemilihan pengalaman belajar. Kelima prinsip tersebut
adalah pertama, pengalaman belajar
yang diberikan ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai; kedua, pengalaman belajar harus cukup sehingga siswa memperoleh
kepuasan dari pengadaan berbagai macam perilaku yang diimplakasikan oleh
sasaran hasil; ketiga, reaksi yang
diinginkan dalam pengalaman belajar memungkinkan bagi siswa untuk mengalaminya
(terlibat); keempat, pengalaman
belajar yang berbeda dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
sama; dan kelima, pengalaman belajar
yang sama akan memberikan berbagai macam keluaran (outcomes).
4. Mengorganisasi
Pengalaman Pengalaman Belajar. Pengorganisasi atau disain kurikulum diperlukan
untuk memudahkan anak didik untuk belajar. Dalam pengorganisasian kurikulum
tidak lepas dari beberapa hal penting yang mendukung, yakni: tentang teori,
konsep, pandangan tentang pendidikan, perkembangan anak didik, dan kebutuhan
masyarakat. Pengorganisasian kurikulum bertalian erat dengan tujuan pendidikan
yang ingin dicapai.
a. Jenis
Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian
kurikulum terdiri atas beberapa jenis, yakni: (1) Kurikulum berdasarkan mata
pelajaran (Subject curriculum) yang
mencakup mata pelajaran terpisah-pisah (separate
subject curriculum), dan mata pelajaran gabungan (correlated curriculum). (2) Kurikulum terpadu (integrated curriculum) yang berdasarkan fungsi sosial, masalah,
minat, dan kebutuhan, berdasarkan pangalaman anak didik, dan (3) berdasarkan
kurikulum inti (core curriculum).
b. Kriteria
Pengorganisasian Pengalaman Belajar yang Efektif Terdapat tiga kriteria utama
dalam mengorganisasi pengalaman belajar, yaitu kontinuitas (continuity), kriteria yang mengacu
pengulangan elemen kurikulum yang penting pada kelas/level yang berbeda; berurutan (sequence),
kriteria
yang berhubungan dengan kontinuitas tetapi lebih ditekankan kepada bagaimana
urutan pengalaman belajar diorganisasi dengan tepat pada kelas/level yang sama; dan terpadu (integrity)
yaitu kriteria yang berarti mencakup ruang lingkup/scope pengetahuan dan skill yang
diberikan kepada siswa, apabila pengetahuan diperoleh dari berbagai sumber,
maka akan dapat saling menghubungkannya, saat menghadapi suatu masalah.
c. Elemen-elemen
yang terdapat di organisasi ada tiga
yaitu konsep (concept), nilai (values), dan keterampilan (skill). Konsep adalah berhubungan dengan
konten pengalaman belajar yang harus dialami siswa. Nilai adalah berhubungan
dengan sikap pebelajar baik terhadap dirinya sendiri maupun sikap pebelajar
kepada orang lain. Sedangkan keterampilan
dalam hal ini adalah kemampuan menganalisis, mengumpulkan fakta dan data,
kemampuan mengorganisasi, menginterpretasi data, keterampilan
mempresentasikan hasil karya, keterampilan
berpikir secara independen, keterampilan
menganalisis argumen, keterampilan berpartisipasi
dalam kelompok kerja, keterampilan
dalam kebiasaan kerja
yang baik, mampu menginterpretasi
situasi, dan mampu memprediksi konsekuesi dari tujuan kegiatan.
d. Prinsip-prinsip
Pengorganisasian. Terdapat dua prinsip dalam mengorganisasikan kurikulum sekolah
atau pengalaman belajar. Pengorgaisasian kurikulum harus bersifat kronologis dan
aplikatif. Kronologis artinya pengalaman belajar harus diorganisasi secara
tahap demi tahap sesuai dengan pskologi belajar dan psikologi perkembangan
siswa. Sedangkan aplikatif berarti pengalaman belajar harus benar-benar dapat
diterapkan kepada siswa.
5. Mengevaluasi
Kurikulum
Langkah terakhir dalam pengembangan
kurikulum adalah evaluasi. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan di mana
data yang terkumpul dan dibuat pertimbangan untuk tujuan memperbaiki sistem.
Evaluasi yang seksama adalah sangat esensial dalam pengembangan kurikulum.
Evaluasi dirasa sebagai suatu proses membuat keputusan , sedangkan riset
sebagai proses pengumpulan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
Perencana
kurikulum menggunakan berbagai tipe evaluasi dan riset. Tipe-tipe evaluasi
adalah konteks, input, proses, dan produk. Sedagkan tipe-tipe riset adalah
aksi, deskripsi, historikal, dan eksperimental. Di sisi lain perencana
kurikulum menggunakan evaluasi formatif (proses atau progres) dan evaluasi
sumatif (outcome atau produk).
Menurut
model Saylor, Alexander, dan Lewis terdapat lima komponen kurikulum yang
dievaluasi, yaitu tujuan (goals, subgoals, dan objectives), program pendidikan secara keseluruhan (the program of education as a totality), segmen khusus dari program pendidikan (the specific segments of the education program), pembelajaran (instructional), dan program
evaluasi (evaluation program).
Komponen pertama, ketiga, dan keempat mempunyai kontribusi pada komponen kedua
(program pendidikan secara keseluruhan). Pada komponen kelima, program
evaluasi, disarankan sangat perlu untuk mengevaluasi evaluasi program itu
sendiri, sebab hal ini suatu operasi idependen yang mempunyai implikasi pada
proses evaluasi.
Menelaah
Kurikulum Berdasarkan Landasan Penyusunan Kurikulum
Landasan
Penyusunan Kurikulum (Yuni, 2016) ada empat asas, yaitu:
Asas
psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat psikologi.
Havighurs mengemukakan, bahwa kebutuhan anak tergantung pada fase-fase
perkembangan. Piaget berpendapat bahwa perkembangan anak untuk tiap-tiap tahap
mempunyai perkembangan yang berbeda-beda. Spranger mengungkapkan bahwa jiwa
terbagi menjadi dua, yaitu jiwa yang bersifat subjektif dan jiwa yang bersifat
objektif. Berbagai aspek lapangan
hidup tersebut perlu mendapat perhatian bagi para pengembang kurikulum untuk
dijadikan pertimbangan isi berbagai bahan ajar.
Sosiologi
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antara
individu dengan individu, antar golongan, lembaga sosial yang disebut juga ilmu
masyarakat. Di dalam kehidupan sehari-hari anak selalu bergaul dengan
lingkungan atau dunia sekitar.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat dipisahkan sebab ilmu
pengetahuan. Kadang-kadang suatu karya penemuan yang sekarang telah berkembang
menjadi canggih, mula-mula hanya ditemukan secara kebetulan bahkan secara trial and error.
Karya
yang dihasilkan oleh cipta, rasa, dan karsa oleh seseorang akan menghasilkan
kreativitas atau teori, sedang kalau yang berkarya tersebut raganya akan
menghasilkan suatu keterampilan. Kalau kekreatifan tersebut bertemu dengan
keterampilan, hasilnya adalah jasa teknologi. Dengan demikian sudah selayaknya
kalau para penyusun kurikulum hendaknya bersifat dinamis dan fleksibel terhadap
perkembangan teknologi,
terutama dalam pemasukkan bahan ajar.
Asas
filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti bahwa dalam penysunan kurikulum
hendaknya berdasar dan terarah pada filsafat bangsa yang dianut. Filsafat atau
falsafat berasal dari bahasa Yunani philoshopis, philo, philein yang berate
cinta, pecinta, mencintai, sedang Sophia berarti kebijaksanaan, wisdom,
kearifan, hikmat, hakikat kebenaran.
Dalam
hal ini prinsip-prinsip ajaran filsafat yang dianut oleh suatu bangsa seperti
Pancasila, kapitalism, sosialism, fasism, komunism, dan sebagainya dapat
digolongkan sebagai falsafah dalam arti produk/sebagai pandangan hidup dan
falsafah dalam arti praktis.
Sistem
nilai inilah yang akan menjiwai semua kegiatan yang akan dilakukan pada tiap
individu. Pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Dengan sendirinya
segala kegiatan yang dilakukan baik oleh berbagai lembaga maupun oleh
perorangan, harapannya tidak boleh bertentangan dengan asas Pancasila, termasuk
dalam kegiatan penyusunan kurikulum.
Kurikulum Board Of
Studies New South Wales
Tahapan 1 (termasuk permulaan tahap 1)
Hasil yang dijelaskan untuk tahapan 1 harus
dipertimbangkan sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya,
serta pemahaman dan keahlian pada orang korea di tahapan berikutnya.
Tahapan 1
Penerapan Bahasa
|
|
Siswa :
|
Mendengar dan Merespon
|
1.UL.1
|
Mengenali dan merespon kata, frase, dan kalimat
sederhana dalam bahasa korea secara lisan
|
Membaca dan Merespon
|
1.UL.2
|
Mengidentifikasi dan merespon beragam tulisan
bahasa korea
|
Berbicara
|
1.UL.3
|
Menggunakan kata-kata dalam bahasa korea yang
sudah diketahui dalam aktivitas harian
|
Menulis
|
1.UL.4
|
Menunjukkan perkembangan kemampuan menulis dengan
mengenali dan meniru kata-kata dalam bahasa korea
|
Membuat Koneksi
Linguistik
|
1.MLC.1
|
Mengenali perbedaan sistem bahasa
|
|
1.MLC.2
|
Mengeksplor cara-cara bagaimana bahasa korea
disampaikan
|
Pergerakan Antar Budaya
|
1.MBC.1
|
Menunjukkan kesadaran akan keragaman budaya
|
|
1.MBC.2
|
Mengidentifikasi praktik budaya pada masyarakat
yang berbahasa korea
|
Tahapan 2
Hasil yang dijelaskan
untuk tahapan 2 harus dipertimbangkan sebagai dasar bagi pengembangan ilmu
pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman dan keahlian pada bahasa korea di
tahapan berikutnya. Hasil tahapan 1 harus dimasukkan kedalam program
pembelajaran dan pengajaran guna mengawali studi bahasa siswa di tahapan 2.
Penerapan Bahasa
|
|
Siswa :
|
Mendengar dan Merespon
|
2.UL.1
|
Mengenali dan merespon teks lisan bahasa korea
dalam konteks yang familiar
|
Membaca dan Merespon
|
2.UL.2
|
Mengidentifikasi dan merespon kata kunci, frase,
dan kalimat sederhana dalam konteks bahasa korea tertulis
|
Berbicara
|
2.UL.3
|
Menggunakan bahasa yang familiar untuk membagikan
informasi
|
Menulis
|
2.UL.4
|
Menggunakan model-model dalam menulis teks dan
menyampaikan informasi serta ide-ide pribadi
|
Membuat Koneksi
Linguistik
|
2.MLC.1
|
Mengeksplor hubungan antar bahasa
|
|
2.MLC.2
|
Mengidentifikasi cara-cara menyampaikan makna
melalui simbol dan suara dalam bahasa korea
|
Pergerakan Antar Budaya
|
2.MBC.1
|
Mengenali benang merah antara budaya dan rasa
pengenalan jati diri
|
|
2.MBC.2
|
Mengidentifikasi hubungan antar budaya dan
penggunaan bahasa dalam masyarakat berbahasa korea
|
Tahapan 3
Hasil yang dijelaskan
untuk tahapan 3 harus dipertimbangkan
sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman
dan keahlian pada bahasa korea di tahapan berikutnya. Hasil tahapan 1 dan
tahapan 2 harus dimasukkan kedalam program pembelajaran dan pengajaran guna
mengawali studi bahasa siswa di tahapan 3.
Penerapan Bahasa
|
|
Siswa :
|
Mendengar dan Merespon
|
3.UL.1
|
Menyusun dan mengenali ide pokok dari teks lisan
dalam konteks yang familiar
|
Membaca dan Merespon
|
3.UL.2
|
Menyusun
dan merespon ide pokok dari teks tertulis dalam konteks yang familiar
|
Berbicara
|
3.UL.3
|
Berinteraksi dengan orang lain dengan berbagi
poin-poin pokok informasi dalam bahasa korea
|
Menulis
|
3.UL.4
|
Menulis teks untuk mempresentasikan poin-poin
pokok informasi dalam bahasa korea
|
Membuat Koneksi
Linguistik
|
3.MLC.1
|
Mengenali pentingnya konteks dalam penggunaan
bahasa
|
|
3.MLC.2
|
Mengidentifikasi pola-pola dan fitur bahasa korea
dengan membuat perbandingan antar bahasa
|
Pergerakan Antar Budaya
|
3.MBC.1
|
Menunjukkan kesadaran akan pengaruh lintas budaya
pada aspek bahasa dan budaya
|
|
3.MBC.2
|
Menunjukkan pemahaman atas nilai budaya dan
praktik yang signifikan dalam masyarakat berbahasa korea
|
Tahapan 4
Hasil yang dijelaskan
untuk tahapan 4 harus dipertimbangkan
sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman
dan keahlian pada bahasa korea di tahapan berikutnya. Hasil tahapan 1-tahapan 3
harus dimasukkan kedalam program pembelajaran dan pengajaran guna mengawali
studi bahasa siswa di tahapan 4.
Penerapan Bahasa
|
|
Siswa :
|
Mendengar dan Merespon
|
4.UL.1
|
Menunjukkan pemahaman dari ide-ide pokok dan
rincian pendukung dalam tekslisan serta merespon dengan tepat
|
Membaca dan Merespon
|
4.UL.2
|
Menunjukkan pemahaman dari ide-ide pokok dan
rincian pendukung dalam teks tertulis dan merespon dengan tepat
|
Berbicara
|
4.UL.3
|
Membangun dan menjaga komunikasi dalam suasana
yang akrab
|
Menulis
|
4.UL.4
|
Menerapkan berbagai struktur linguistik untuk
mengekspresikan ide-ide milik sendiri dalam sebuah penulisan
|
Membuat Koneksi
Linguistik
|
4.MLC.1
|
Menunjukkan pemahaman atas pentingnya penggunaan
bahasa yang tepat dalam konteks yang berbeda-beda
|
|
4.MLC.2
|
Mengeksplor beragam cara penyampaian maksud
dengan membandingkan dan mendeskripsikan struktur dan fitur bahasa korea
|
Pergerakan Antar Budaya
|
4.MBC.1
|
Menunjukkan pemahaman interdependensi bahasa dan
budaya
|
|
4.MBC.2
|
Menunjukkan pengetahuan akan fitur-fitur pokok
budaya dari masyakat yang berbahasa korea
|
Tahapan 5
Hasil yang dijelaskan
untuk tahapan 5 harus dipertimbangkan
sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman
dan keahlian pada bahasa korea di tahapan 6. Hasil tahapan 1-tahapan 4 harus
dimasukkan kedalam program pembelajaran dan pengajaran guna mengawali studi
bahasa siswa di tahapan 5.
Penerapan Bahasa
|
|
Siswa :
|
Mendengar dan Merespon
|
5.UL.1
|
Memilih, meringkas, dan menganalisis informasi
dan ide dalam teks lisan serta merespon dengan tepat
|
Membaca dan Merespon
|
5.UL.2
|
Memilih, meringkas, dan menganalisis informasi
dan ide dalam teks tertulis serta merespon dengan tepat
|
Berbicara
|
5.UL.3
|
Menggunakan bahasa korea dengan memasukkan
berbagai struktur dan fitur untuk mengekspresikan ide-ide sendiri
|
Menulis
|
5.UL.4
|
Bereksperimen dengan pola-poladan struktur
linguistik dalam bahasa korea untuk menyampaikan informasi dan untuk
mengekspresikan ide-ide sendiri
|
Membuat Koneksi
Linguistik
|
5.MLC.1
|
Menunjukkan pemahaman mengenai sifat alami bahasa
sebagai sistem dengan mendeskripsikan dan membandingkan fitur-fitur
linguistic antar bahasa
|
|
5.MLC.2
|
Menggunakan sumber-sumber linguistik untuk
mendukung kajian dan produksi teks-teks dalam bahasa korea
|
Pergerakan Antar Budaya
|
5.MBC.1
|
Mengeksplor interdependensi bahasa dan budaya
dalam beragam teks dan konteks.
|
|
5.MBC.2
|
Mengidentifikasi dan menjelaskan aspek-aspek
budaya mengenai masyarakat yang berbahasa korea dalam teks
|
Keahlian Hidup
Ditujukan bagi beberapa
siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus, biasanya merupakan siswa dengan
ketidakmampuan secara intelektual. Mungkin ini ditentukan dengan hasil tahapan
4 dan tahapan 5 yang tidak sesuai. Bagu siswa-siswa ini, materi dan hasil
keahlian hidup dapat menyediakan dasar bagi pembangunan program yang bermakna
dan relevan – liat bagian 8.
Tambahan Tahapan 5
Hasil yang digambarkan
untuk tahapan 5 ditujukan untuk siswa yang mampu memperoleh di atas hasil
tahapan 5.
Penerapan Bahasa
|
|
Siswa :
|
Mendengar dan Merespon
|
5.UL.5
|
Memilih, merangkum, dan mengevaluasi informasi
serta ide-ide dalam teks lisan dan mempresentasikan sudut pandang dalam
bermacam-macam tipe teks
|
Membaca dan Merespon
|
5.UL.6
|
Memilih, merangkum, dan mengevaluasi informasi
serta ide-ide dalam teks tertulis dan mempresentasikan sudut pandang dalam
bermacam-macam tipe teks
|
Berbicara
|
5.UL.7
|
Menggunakan bahasa korea secara fleksibel dengan
memasukkan struktur dan fitur baru untuk komunikasi yang efektif
|
Menulis
|
5.UL.8
|
Menyajikan sudut pandang yang menggunakan tata
bahasa yang akurat dan teruji bersama fitur dan struktur linguistik dalam
beragam jenis teks
|
Membuat Koneksi
Linguistik
|
5.MLC.3
|
Terlibat dalam diskusi guna menyelesaikan
masala-masalah linguistik dan memperbaiki produksi teks asli dalam bahasa
korea
|
|
5.MLC.4
|
Menganalisis cara struktur dan fitur dari bahasa
korea secara lisan dan tertulis yang dapat dimanipulasi bagi dampak tertentu.
|
Pergerakan Antar Budaya
|
5.MBC.3
|
Mengevaluasi akan pentingnya kemampuan
menggerakkan antar budaya.
|
|
5.MBC.4
|
Mengevaluasi ekspresi dan representasi budaya
masyarakat berbahasa korea dalam beragam teks
|
Komunikasi
Level 1
|
Level 1
|
Level 2
|
Level 3
|
Level 4
|
Berinteraksi dengan teman sebaya dan guru untuk mensosialisasikan,
menyapa, mengenalkan diri mereka dengan informasi pribadi dasar, dan mengakui
perbedaan, dalam pembicaraan terkait tindakan dan kegiatan bersama seperti permainan,
permainan, nyanyian dan tarian.
[Konsep utama: diri, persahabatan, keluarga, rumah, kesopanan; Proses kunci: ucapan, ucapan terima kasih] |
Mensosialisasikan dan membangun
hubungan dengan teman sebaya dan guru melalui pertukaran informasi pribadi.
Konsep kunci: hubungan, pengertian, likings; Proses kunci: mengekspresikan, menyatakan, berpartisipasi] |
Jelaskan orang, tempat, objek dan rutinitas sehari-hari yang berkaitan
dengan lingkungan diri, sekolah dan rumah, dan ekspresikan dan bagikan minat,
perasaan dan preferensi, membuat hubungan antara pengalaman dan antara diri
dan orang lain, yang mencerminkan keragaman dan konsolidasi persahabatan.
[Konsep utama: hubungan, peran, koneksi, emosi; Proses kunci: menggambarkan, mengekspresikan] |
Memulai dan mempertahankan interaksi dengan teman sebaya dan orang
dewasa yang dikenal untuk mencari dan menawarkan gagasan, pemikiran dan
perasaan dan untuk memperluas hubungan, membuat koneksi di berbagai bidang
minat, waktu dan ruang yang berbeda, yang berkaitan dengan diri sendiri dan
orang lain, menggunakan ungkapan verbal dan non-verbal.
[Konsep utama: nilai, budaya, perayaan, lingkungan; Proses kunci: sharing, conversing, making connections, reciprocating] |
Memulai, mempertahankan dan memperluas interaksi, dengan lawan bicara
yang akrab dan kurang akrab, terkait dengan mencari dan memberi nasehat,
menyampaikan aspirasi, hubungan dan opini tentang masalah sosial, dan saling
bertukar, membandingkan, menghubungkan dan merenungkan gagasan yang berbeda.
[Konsep utama: masyarakat, keragaman, rasa hormat, perspektif; Proses kunci: menjelaskan, membandingkan, mengungkapkan, membahas] |
Berinteraksi dalam rutinitas kelas dan mengikuti instruksi kelas
sederhana.
[Kunci proses: mengenali, merespons |
Berpartisipasi dalam kegiatan kelas sehari-hari dengan menggunakan
bahasa Korea untuk interaksi kelas dasar dan menanggapi instruksi guru dalam
rutinitas kelas.
[Proses kunci: mempertanyakan, merespons, menghargai] |
Berinteraksi dalam kegiatan kelas dan membuat aturan kelas bersama,
mengekspresikan pendapat.
[Kunci proses: negosiasi, pengorganisasian, ungkapan pendapat] |
Berpartisipasi dalam kegiatan kelas, memberi dan mengikuti instruksi,
mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi makna, dan menggambarkan
tindakan, menggunakan bahasa refleksi sebagai ungkapan yang ditetapkan.
[Proses kunci: memberi dan mengikuti instruksi, bertanya, menjelaskan |
Gunakan bahasa kelas untuk bertanya, memperoleh
dan menawarkan pendapat, menegosiasikan dan merenungkan gagasan, dan
menerapkannya pada penggunaan bahasa sehari-hari.
[Kunci
proses: mempertanyakan, bernegosiasi, memunculkan]
|
Berinteraksi dengan guru dan rekan
kerja untuk terlibat dalam kegiatan kelompok dengan penggunaan bahasa Korea
sederhana.
[Konsep utama: komunikasi, partisipasi] |
Berpartisipasi dalam pengalaman bersama seperti permainan, nyanyian
dan tarian kelompok tempat orang Korea digunakan secara sengaja untuk
interaksi.
[Konsep utama: partisipasi, kerja sama] |
Buatlah pengaturan dan atur pengalaman bersama seperti permainan
kelompok atau pertunjukan.
[Konsep utama: aturan, negosiasi, pesanan; Proses kunci: membuat keputusan, mengatur] |
Berkontribusi pada perencanaan kolaboratif, negosiasi pengaturan dan
mempertimbangkan pilihan untuk acara dan pengalaman.
[Konsep utama: kolaborasi, prioritas, alternatif, preferensi; Proses kunci: bernegosiasi, membuat keputusan, membandingkan] |
Atur dan kelola interaksi dengan rekan kerja yang terkait dengan tugas
bersama, pemecahan masalah dan peran yang diharapkan, negosiasi beragam
pandangan, misalnya dalam sebuah proyek kelompok.
[Konsep utama: peran, keragaman, perspektif; Proses kunci: bernegosiasi, menjelaskan |
Berinteraksi dengan guru dan rekan kerja untuk pertukaran
transaksional sederhana dengan menggunakan bahasa Korea.
[Proses kunci: bertukar, mengidentifikasi kepemilikan] |
Terlibat dalam transaksi sederhana dimana Korea digunakan dengan
sengaja.
[Proses kunci: bernegosiasi, meminta] |
Berpartisipasi dalam transaksi
sederhana seperti pemesanan barang dan jasa.
[Konsep utama: transaksi, berhitung; Proses kunci: menerima dan menolak, mengungkapkan preferensi dan perasaan] |
Berpartisipasi dalam transaksi lisan dan tulisan seperti membeli
barang dan jasa yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka,
menegosiasikan beragam layanan dan pemecahan masalah seperlunya.
[Konsep utama: konsumsi, negosiasi; Proses kunci: menerima dan menolak, membandingkan, mengungkapkan preferensi dan perasaan] |
Lakukan transaks dengan orang lain, misalnya bertukar petunjuk arah /
petunjuk, yang menyatakan pandangan tentang kualitas barang dan jasa, dan
mencari tindakan, seperti memberi keluhan dan rekomendasi, berbagi
pengalaman, dan menyelesaikan perselisihan pendapat.
[Konsep utama: konsumsi, pertukaran sosial; Proses kunci: membandingkan, bernegosiasi, berkomentar, membuat keputusan] |
Kenali suara bahasa Korea dan bereksperimenlah dengan mereka melalui
interaksi.
[Konsep utama: kesadaran fonik, keberanian; Proses kunci: mengenali, bereksperimen] |
Kenali karakteristik pengucapan dan intonasi dalam bahasa lisan Korea
dan bagaimana kaitannya dengan penulisan.
[Konsep utama: diskriminasi suara, fonem, pengenalan prosodi, pengenalan kata; Proses kunci: memperhatikan, mengenali, menghubungkan] |
Memahami hubungan antara huruf dan
suara dan antara intonasi dan konvensi tanda baca / cetak di Korea dan
menerapkan pemahaman ini untuk memiliki ucapan dan tulisan dengan semakin
independen.
[Konsep utama: pengucapan, ejaan, tanda baca, korespondensi; Proses kunci: mengenali, menganalisis, berhubungan, bereksperimen] |
Mengkonsolidasikan pemahaman mereka tentang peraturan pengucapan dan
konvensi penulisan bahasa Korea.
[Konsep utama: sistematis, aturan, pola; Proses kunci: perhatikan, analisis, penerapan peraturan] |
Terapkan fitur dan aturan pengucapan dan intonasi Korea untuk membaca,
mendengar, berbicara dan menulis dengan lancar dan akurat.
[Konsep utama: aturan fonologis, kelancaran, akurasi] |
Pemahaman
Level 1
|
Level 1
|
Level 2
|
Level 3
|
Level 4
|
Perhatikan jenis teks yang berbeda yang digunakan untuk tujuan yang
berbeda dalam konteks yang familier.
[Konsep utama: tujuan, perbedaan] |
Kenali
perbedaan jenis teks yang digunakan dalam konteks yang familier.
[Konsep utama: mode, tujuan; Jenis teks utama: tanda, sajak, kartun, nyanyian, lagu] |
Perhatikan ciri khas organisasi wacana di Korea, seperti salam dan
ditutup dalam sebuah surat.
[Konsep utama: genre, penonton, struktur; Jenis teks utama: petunjuk, surat, email, blog] |
Jelaskan ciri khas organisasi wacana dalam bahasa Korea (seperti
konsistensi dalam tingkat kesopanan) dan jelajahi bagaimana menggunakannya
dalam teks untuk mencapai koherensi dan kohesi.
[Konsep utama: koherensi, kohesi, konvensi teks; Proses kunci: mengidentifikasi, mendeskripsikan, bereksperimen; Jenis teks utama: cerita, surat, buku harian teks prosedural] |
Identifikasi pilihan linguistik dan gaya yang dibuat untuk koherensi
dan kohesi untuk menciptakan wacana untuk berbagai jenis khalayak dan tujuan,
dan dalam konteks yang berbeda untuk mendukung interpretasi makna.
[Konsep utama: gaya, daftar, konsekuensi sosial; Proses kunci: mengidentifikasi, memilih, membenarkan, menjelaskan] |
Kenali bahasa Korea di antara bahasa-bahasa lain dalam teks lisan dan
tulisan.
[Konsep utama: perbedaan, perbandingan; Proses kunci: memperhatikan, membandingkan, menjelaskan] |
Buat perbandingan dan koneksi antara beberapa fitur gramatikal dasar
bahasa Korea dan padanannya dalam bahasa Inggris.
[Konsep utama: kesetaraan; Proses kunci: menghubungkan, membandingkan] |
Bandingkan dan kontras, dengan menggunakan bahasa yang sesuai,
beberapa fitur dari sistem bahasa Korea dan struktur kalimat yang berbeda
dari bahasa Inggris dan bahasa lainnya yang ada di kelas.
[Konsep utama: saliency; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan] |
Bandingkan berbagai fitur gramatikal yang spesifik untuk bahasa Korea
atau yang umum antara bahasa Korea dan bahasa Inggris (dan / atau bahasa lain
yang ditunjukkan di kelas), dan kembangkan kemampuan untuk membandingkan dan
membandingkan struktur kalimat dan jenis teks dalam bahasa Korea dan Inggris.
[Konsep utama: kesamaan, spesifisitas; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan] |
Membandingkan dan membedakan sistem linguistik dan unsur budaya orang
Korea dengan bahasa Inggris dan bahasa lain yang diwakili di kelas, membahas
ciri-ciri linguistik, budaya dan tekstual dari genre tertentu dan bagaimana
ini mencerminkan nilai dan gagasan budaya Korea.
[Konsep utama: interkoneksi, nilai; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan, membahas] |
Perhatikan jenis teks yang berbeda yang digunakan untuk tujuan yang
berbeda dalam konteks yang familier.
[Konsep utama: tujuan, perbedaan] |
Buat perbandingan dan koneksi antara beberapa fitur gramatikal dasar
bahasa Korea dan padanannya dalam bahasa Inggris.
[Konsep utama: kesetaraan; Proses kunci: menghubungkan, membandingkan] |
Bandingkan dan kontras, dengan menggunakan bahasa yang sesuai,
beberapa fitur dari sistem bahasa Korea dan struktur kalimat yang berbeda
dari bahasa Inggris dan bahasa lainnya yang ada di kelas.
[Konsep utama: saliency; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan] |
Bandingkan berbagai fitur gramatikal yang spesifik untuk bahasa Korea
atau yang umum antara bahasa Korea dan bahasa Inggris (dan / atau bahasa lain
yang ditunjukkan di kelas), dan kembangkan kemampuan untuk membandingkan dan
membandingkan struktur kalimat dan jenis teks dalam bahasa Korea dan Inggris.
[Konsep utama: kesamaan, spesifisitas; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan] |
Membandingkan dan membedakan sistem linguistik dan unsur budaya orang
Korea dengan bahasa Inggris dan bahasa lain yang diwakili di kelas, membahas
ciri-ciri linguistik, budaya dan tekstual dari genre tertentu dan bagaimana
ini mencerminkan nilai dan gagasan budaya Korea.
[Konsep utama: interkoneksi, nilai; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan, membahas] |
Pahami bahwa
pembelajaran bahasa saling terkait dengan pembelajaran budaya yang terkait
dengan bahasa, dan kenali perbedaan atau kesamaan lintas budaya dalam gerak
tubuh atau bahasa tubuh yang terkait dengan penggunaan bahasa.
[Konsep utama: norma, persamaan dan perbedaan, sikap, keterkaitan; Proses kunci: memperhatikan, membandingkan, menjelaskan] |
Bandingkan dan renungkan praktik dan perilaku yang berbeda yang
terkait dengan penggunaan bahasa sehari-hari, dan asumsi diri dan orang lain
tentang nilai, kepercayaan dan norma budaya orang Korea.
[Konsep utama: asumsi, nilai, kepercayaan, norma budaya; Proses kunci: mencerminkan, mengembangkan kesadaran metakognitif] |
Jelajahi bagaimana kepercayaan dan sistem nilai tercermin dalam
penggunaan bahasa sehari-hari dengan membandingkan cara berkomunikasi antar
budaya.
[Konsep utama: interkoneksi, kepercayaan, sikap, sistem nilai; Proses kunci: mengeksplorasi, merenung, layak] |
Analisis bagaimana kepercayaan dan sistem nilai tercermin dalam
praktik budaya dan bahasa dalam konteks yang berbeda, dan renungkan bagaimana
apa yang dianggap normal dalam komunikasi bervariasi antar budaya.
[Konsep utama: kepercayaan, sistem nilai, norma, stereotip, asumsi; Proses kunci: merenungkan, membandingkan, menganalisis] |
Merefleksikan dan mengevaluasi bagaimana praktik komunikatif sendiri
dipengaruhi oleh pengetahuan tentang berbagai bahasa dan budaya, kritik dan
asumsi tantangan tentang perbedaan budaya, dan mempertimbangkan cara untuk
meningkatkan saling pengertian.
[Konsep utama: toleransi antarbudaya, timbal balik, keaksaraan reflektif; Proses kunci: mengkritisi, mengembangkan bahasa untuk berbicara tentang komunikasi antar budaya] |
DAFTAR PUSTAKA
Yurni, Samsila dan
Erwin Bakti. 2016. Pengembangan Kurikulum
Di Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan. [online]. http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/22-Samsila-Yurni
dan Erwin-H.-Erwin-Bakti.pdf. 4 Maret 2018
Australian Curriculum,
Assessment and ReportingAuthority (ACARA). 2013. Draft F-8 Australian Curriculum: Languages Korean. [online]. http://consultation.australiancurriculum.edu.au/Static/docs/Languages/F-10%20Korean%20-%20Draft%20curriculum%20-%20May%202013.pdf.
5 Maret 2018
Seong Chul Shin. 2010. The Current State of Korean Language
Education in Australian Schools.
[online]. https://docs.education.gov.au/documents/current-state-korean-language-education-australian-schools.
5 Maret 2018
Tags:
Education
0 komentar