• Home
  • Download
    • Premium Version
    • Free Version
    • Downloadable
    • Link Url
      • Example Menu
      • Example Menu 1
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Travel
  • Contact Us

Autumn Leaves

Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, disebutkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar. Menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, tahapan pertama dalam pembelajaran menurut standar proses adalah perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
            Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara individu maupun berkelompok dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di suatu kawasan dengan di bawah koordinasi dan supervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. Kerangka acuan pengembangan RPP adalah sebagai berikut:
a. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.
b.   Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis.
c.   RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
     Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan. 

Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP
Pengembangan RPP mengikuti prinsip-prinsip berikut:
a.       RPP merupakan terjemahan dari ide kurikulum yang berdasarkan silabus yang telah dikembangkan pada tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
b.      RPP dikembangkan sesuai dengan yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan emosi, maupun gaya belajar.
c.       RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik.
d.      RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik yang mandiri dan tak berhenti belajar.
e.       RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis.
f.       Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam bentuk tulisan.
g.      RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, remedi, dan umpan balik.
h.      RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
i.        RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Komponen dan Sistematika RPP
RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
     3. Pedoman penskoran
Langkah-Langkah Penyusunan RPP
a.      Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.
b.      Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan:
1. Potensi peserta didik;
2. Relevansi dengan karakteristik daerah;
3. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
4. Kebermanfaatan bagi peserta didik;
5. Struktur keilmuan;
6. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
7. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8. Alokasi waktu.
c.       Menentukan Tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
d.      Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
1.      Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2.      Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.
3.      Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik, pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.
e.       Penjabaran Jenis Penilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian, yaitu sebagai berikut:
1.      Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.
2.      Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3.      Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
4.      Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5.      Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan.
f.       Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.
g.      Menentukan Sumber Belajar
      Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.



Pengertian Pengembangan Kurikulum

 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan berarti  proses, cara, perbuatan mengembangkan. Sedangkan kurikulum berarti perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan atau perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus. Jadi pengembangan kurikulum yaitu proses mengembangkan perangkat mata pelajaran atau mata kuliah yang diajarkan pada lembaga pendidikan.

  Adapun pengertian bahwa pengembangan kurikulum adalah suatu istilah yang ada dalam studi kurikulum, yaitu sebagai alat untuk membantu guru melakukan tugasnya menyampaikan pembelajaran yang menarik minat siswa. Kegiatan pengembangan kurikulum ini perlu dilakukan untuk menghadapi dan mengantisipasi keadaan berikut, yaitu merespons perkembangan ilmu dan teknologi, perubahan sosial di luar sistem pendidikan, memenuhi kebutuhan siswa dan merespons kemajuan-kemajuan dalam pendidikan.

Langkah-langkah Pengembangan Kurikulum

Menurut Yurni dan Erwin (2016), pengembangan kurikulum meliputi lima langkah, yaitu :
1.   Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Terdapat tiga tahap dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tahap yang pertama yang harus diperhatikan dalam merumuskan tujuan adalah memahami tiga sumber, yaitu siswa (source of student), masyarakat (source of society), dan konten (source of content). Tahap kedua adalah merumuskan tentative general objective atau standar kompetensi (SK) dengan memperhatikan landasan sosiologi (sociology), kemudian di screen melalui dua landasan lain dalam pengembangan kurikulum yaitu landasan filsofi pendidikan (philosophy of learning) dan psikologi belajar (psychology of learning). Tahap terakhir adalah merumuskan precise education atau kompetensi dasar (KD).
2.      Merumuskan dan Menyeleksi Pengalaman-Pengalaman Belajar. Dalam merumuskan dan menyeleksi pengalaman-pengalaman belajar dalam pengembangan kurikulum harus memahami definisi pengalaman belajar dan landasan psikologi belajar (psychology of learning). Pengalaman belajar merupakan bentuk interaksi yang dialami atau dilakukan oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
3.  Ada lima prinsip umum dalam pemilihan pengalaman belajar. Kelima prinsip tersebut adalah pertama, pengalaman belajar yang diberikan ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai; kedua, pengalaman belajar harus cukup sehingga siswa memperoleh kepuasan dari pengadaan berbagai macam perilaku yang diimplakasikan oleh sasaran hasil; ketiga, reaksi yang diinginkan dalam pengalaman belajar memungkinkan bagi siswa untuk mengalaminya (terlibat); keempat, pengalaman belajar yang berbeda dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sama; dan kelima, pengalaman belajar yang sama akan memberikan berbagai macam keluaran (outcomes).
4.   Mengorganisasi Pengalaman Pengalaman Belajar. Pengorganisasi atau disain kurikulum diperlukan untuk memudahkan anak didik untuk belajar. Dalam pengorganisasian kurikulum tidak lepas dari beberapa hal penting yang mendukung, yakni: tentang teori, konsep, pandangan tentang pendidikan, perkembangan anak didik, dan kebutuhan masyarakat. Pengorganisasian kurikulum bertalian erat dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
a.       Jenis Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian kurikulum terdiri atas beberapa jenis, yakni: (1) Kurikulum berdasarkan mata pelajaran (Subject curriculum) yang mencakup mata pelajaran terpisah-pisah (separate subject curriculum), dan mata pelajaran gabungan (correlated curriculum). (2) Kurikulum terpadu (integrated curriculum) yang berdasarkan fungsi sosial, masalah, minat, dan kebutuhan, berdasarkan pangalaman anak didik, dan (3) berdasarkan kurikulum inti (core curriculum).
b.   Kriteria Pengorganisasian Pengalaman Belajar yang Efektif Terdapat tiga kriteria utama dalam mengorganisasi pengalaman belajar, yaitu kontinuitas (continuity), kriteria yang mengacu pengulangan elemen kurikulum yang penting pada kelas/level yang berbeda; berurutan (sequence), kriteria yang berhubungan dengan kontinuitas tetapi lebih ditekankan kepada bagaimana urutan pengalaman belajar diorganisasi dengan tepat pada kelas/level yang sama; dan terpadu (integrity) yaitu kriteria yang berarti mencakup ruang lingkup/scope pengetahuan dan skill yang diberikan kepada siswa, apabila pengetahuan diperoleh dari berbagai sumber, maka akan dapat saling menghubungkannya, saat menghadapi suatu masalah.
c.   Elemen-elemen yang terdapat di organisasi ada tiga yaitu konsep (concept), nilai (values), dan keterampilan (skill). Konsep adalah berhubungan dengan konten pengalaman belajar yang harus dialami siswa. Nilai adalah berhubungan dengan sikap pebelajar baik terhadap dirinya sendiri maupun sikap pebelajar kepada orang lain. Sedangkan keterampilan dalam hal ini adalah kemampuan menganalisis, mengumpulkan fakta dan data, kemampuan mengorganisasi, menginterpretasi data, keterampilan mempresentasikan hasil karya, keterampilan berpikir secara independen, keterampilan menganalisis argumen, keterampilan berpartisipasi dalam kelompok kerja, keterampilan dalam kebiasaan kerja yang baik, mampu menginterpretasi situasi, dan mampu memprediksi konsekuesi dari tujuan kegiatan.
d.  Prinsip-prinsip Pengorganisasian. Terdapat dua prinsip dalam mengorganisasikan kurikulum sekolah atau pengalaman belajar. Pengorgaisasian kurikulum harus bersifat kronologis dan aplikatif. Kronologis artinya pengalaman belajar harus diorganisasi secara tahap demi tahap sesuai dengan pskologi belajar dan psikologi perkembangan siswa. Sedangkan aplikatif berarti pengalaman belajar harus benar-benar dapat diterapkan kepada siswa.
5.      Mengevaluasi Kurikulum
   Langkah terakhir dalam pengembangan kurikulum adalah evaluasi. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan di mana data yang terkumpul dan dibuat pertimbangan untuk tujuan memperbaiki sistem. Evaluasi yang seksama adalah sangat esensial dalam pengembangan kurikulum. Evaluasi dirasa sebagai suatu proses membuat keputusan , sedangkan riset sebagai proses pengumpulan data sebagai dasar pengambilan keputusan.
   Perencana kurikulum menggunakan berbagai tipe evaluasi dan riset. Tipe-tipe evaluasi adalah konteks, input, proses, dan produk. Sedagkan tipe-tipe riset adalah aksi, deskripsi, historikal, dan eksperimental. Di sisi lain perencana kurikulum menggunakan evaluasi formatif (proses atau progres) dan evaluasi sumatif (outcome atau produk).
     Menurut model Saylor, Alexander, dan Lewis terdapat lima komponen kurikulum yang dievaluasi, yaitu tujuan (goals, subgoals, dan objectives), program pendidikan secara keseluruhan (the program of education as a totality), segmen khusus dari program pendidikan (the specific segments of the education program), pembelajaran (instructional), dan program evaluasi (evaluation program). Komponen pertama, ketiga, dan keempat mempunyai kontribusi pada komponen kedua (program pendidikan secara keseluruhan). Pada komponen kelima, program evaluasi, disarankan sangat perlu untuk mengevaluasi evaluasi program itu sendiri, sebab hal ini suatu operasi idependen yang mempunyai implikasi pada proses evaluasi.

Menelaah Kurikulum Berdasarkan Landasan Penyusunan Kurikulum

Landasan Penyusunan Kurikulum (Yuni, 2016) ada empat asas, yaitu:
Asas Psikologi
Asas psikologi berarti kegiatan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat psikologi. Havighurs mengemukakan, bahwa kebutuhan anak tergantung pada fase-fase perkembangan. Piaget berpendapat bahwa perkembangan anak untuk tiap-tiap tahap mempunyai perkembangan yang berbeda-beda. Spranger mengungkapkan bahwa jiwa terbagi menjadi dua, yaitu jiwa yang bersifat subjektif dan jiwa yang bersifat objektif. Berbagai aspek lapangan hidup tersebut perlu mendapat perhatian bagi para pengembang kurikulum untuk dijadikan pertimbangan isi berbagai bahan ajar.
Asas Sosiologis
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki berbagai gejala sosial hubungan antara individu dengan individu, antar golongan, lembaga sosial yang disebut juga ilmu masyarakat. Di dalam kehidupan sehari-hari anak selalu bergaul dengan lingkungan atau dunia sekitar.
Asas IPTEKS
Ilmu pengetahuan dan teknologi satu sama lain tidak dapat dipisahkan sebab ilmu pengetahuan. Kadang-kadang suatu karya penemuan yang sekarang telah berkembang menjadi canggih, mula-mula hanya ditemukan secara kebetulan bahkan secara trial and error.
Karya yang dihasilkan oleh cipta, rasa, dan karsa oleh seseorang akan menghasilkan kreativitas atau teori, sedang kalau yang berkarya tersebut raganya akan menghasilkan suatu keterampilan. Kalau kekreatifan tersebut bertemu dengan keterampilan, hasilnya adalah jasa teknologi. Dengan demikian sudah selayaknya kalau para penyusun kurikulum hendaknya bersifat dinamis dan fleksibel terhadap perkembangan teknologi, terutama dalam pemasukkan bahan ajar.
Asas Filsafat
Asas filosofis dalam penyusunan kurikulum, berarti bahwa dalam penysunan kurikulum hendaknya berdasar dan terarah pada filsafat bangsa yang dianut. Filsafat atau falsafat berasal dari bahasa Yunani philoshopis, philo, philein yang berate cinta, pecinta, mencintai, sedang Sophia berarti kebijaksanaan, wisdom, kearifan, hikmat, hakikat kebenaran.
Dalam hal ini prinsip-prinsip ajaran filsafat yang dianut oleh suatu bangsa seperti Pancasila, kapitalism, sosialism, fasism, komunism, dan sebagainya dapat digolongkan sebagai falsafah dalam arti produk/sebagai pandangan hidup dan falsafah dalam arti praktis.
Sistem nilai inilah yang akan menjiwai semua kegiatan yang akan dilakukan pada tiap individu. Pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila. Dengan sendirinya segala kegiatan yang dilakukan baik oleh berbagai lembaga maupun oleh perorangan, harapannya tidak boleh bertentangan dengan asas Pancasila, termasuk dalam kegiatan penyusunan kurikulum.

Kurikulum Board Of Studies New South Wales
Tahapan 1 (termasuk permulaan tahap 1)
Hasil yang dijelaskan untuk tahapan 1 harus dipertimbangkan sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman dan keahlian pada orang korea di tahapan berikutnya.
                                                               Tahapan 1            
Penerapan Bahasa

Siswa :
Mendengar dan Merespon
1.UL.1
Mengenali dan merespon kata, frase, dan kalimat sederhana dalam bahasa korea secara lisan
Membaca dan Merespon
1.UL.2
Mengidentifikasi dan merespon beragam tulisan bahasa korea
Berbicara
1.UL.3
Menggunakan kata-kata dalam bahasa korea yang sudah diketahui dalam aktivitas harian
Menulis
1.UL.4
Menunjukkan perkembangan kemampuan menulis dengan mengenali dan meniru kata-kata dalam bahasa korea
Membuat Koneksi Linguistik
1.MLC.1
Mengenali perbedaan sistem bahasa

1.MLC.2
Mengeksplor cara-cara bagaimana bahasa korea disampaikan
Pergerakan Antar Budaya
1.MBC.1
Menunjukkan kesadaran akan keragaman budaya

1.MBC.2
Mengidentifikasi praktik budaya pada masyarakat yang berbahasa korea

Tahapan 2
Hasil yang dijelaskan untuk tahapan 2 harus dipertimbangkan sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman dan keahlian pada bahasa korea di tahapan berikutnya. Hasil tahapan 1 harus dimasukkan kedalam program pembelajaran dan pengajaran guna mengawali studi bahasa siswa di tahapan 2.
Tahapan 2
Penerapan Bahasa

Siswa :
Mendengar dan Merespon
2.UL.1
Mengenali dan merespon teks lisan bahasa korea dalam konteks yang familiar
Membaca dan Merespon
2.UL.2
Mengidentifikasi dan merespon kata kunci, frase, dan kalimat sederhana dalam konteks bahasa korea tertulis
Berbicara
2.UL.3
Menggunakan bahasa yang familiar untuk membagikan informasi
Menulis
2.UL.4
Menggunakan model-model dalam menulis teks dan menyampaikan informasi serta ide-ide pribadi
Membuat Koneksi Linguistik
2.MLC.1
Mengeksplor hubungan antar bahasa

2.MLC.2
Mengidentifikasi cara-cara menyampaikan makna melalui simbol dan suara dalam bahasa korea
Pergerakan Antar Budaya
2.MBC.1
Mengenali benang merah antara budaya dan rasa pengenalan jati diri

2.MBC.2
Mengidentifikasi hubungan antar budaya dan penggunaan bahasa dalam masyarakat berbahasa korea

Tahapan 3
Hasil yang dijelaskan untuk tahapan 3  harus dipertimbangkan sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman dan keahlian pada bahasa korea di tahapan berikutnya. Hasil tahapan 1 dan tahapan 2 harus dimasukkan kedalam program pembelajaran dan pengajaran guna mengawali studi bahasa siswa di tahapan 3.
Tahapan 3
Penerapan Bahasa

Siswa :
Mendengar dan Merespon
3.UL.1
Menyusun dan mengenali ide pokok dari teks lisan dalam konteks yang familiar
Membaca dan Merespon
3.UL.2
Menyusun  dan merespon ide pokok dari teks tertulis dalam konteks yang familiar
Berbicara
3.UL.3
Berinteraksi dengan orang lain dengan berbagi poin-poin pokok informasi dalam bahasa korea
Menulis
3.UL.4
Menulis teks untuk mempresentasikan poin-poin pokok informasi dalam bahasa korea
Membuat Koneksi Linguistik
3.MLC.1
Mengenali pentingnya konteks dalam penggunaan bahasa

3.MLC.2
Mengidentifikasi pola-pola dan fitur bahasa korea dengan membuat perbandingan antar bahasa
Pergerakan Antar Budaya
3.MBC.1
Menunjukkan kesadaran akan pengaruh lintas budaya pada aspek bahasa dan budaya

3.MBC.2
Menunjukkan pemahaman atas nilai budaya dan praktik yang signifikan dalam masyarakat berbahasa korea

Tahapan 4
Hasil yang dijelaskan untuk tahapan 4  harus dipertimbangkan sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman dan keahlian pada bahasa korea di tahapan berikutnya. Hasil tahapan 1-tahapan 3 harus dimasukkan kedalam program pembelajaran dan pengajaran guna mengawali studi bahasa siswa di tahapan 4.
Tahapan 4
Penerapan Bahasa

Siswa :
Mendengar dan Merespon
4.UL.1
Menunjukkan pemahaman dari ide-ide pokok dan rincian pendukung dalam tekslisan serta merespon dengan tepat
Membaca dan Merespon
4.UL.2
Menunjukkan pemahaman dari ide-ide pokok dan rincian pendukung dalam teks tertulis dan merespon dengan tepat
Berbicara
4.UL.3
Membangun dan menjaga komunikasi dalam suasana yang akrab
Menulis
4.UL.4
Menerapkan berbagai struktur linguistik untuk mengekspresikan ide-ide milik sendiri dalam sebuah penulisan
Membuat Koneksi Linguistik
4.MLC.1
Menunjukkan pemahaman atas pentingnya penggunaan bahasa yang tepat dalam konteks yang berbeda-beda

4.MLC.2
Mengeksplor beragam cara penyampaian maksud dengan membandingkan dan mendeskripsikan struktur dan fitur bahasa korea
Pergerakan Antar Budaya
4.MBC.1
Menunjukkan pemahaman interdependensi bahasa dan budaya

4.MBC.2
Menunjukkan pengetahuan akan fitur-fitur pokok budaya dari masyakat yang berbahasa korea

Tahapan 5
Hasil yang dijelaskan untuk tahapan 5  harus dipertimbangkan sebagai dasar bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, serta pemahaman dan keahlian pada bahasa korea di tahapan 6. Hasil tahapan 1-tahapan 4 harus dimasukkan kedalam program pembelajaran dan pengajaran guna mengawali studi bahasa siswa di tahapan 5.
Tahapan 5
Penerapan Bahasa

Siswa :
Mendengar dan Merespon
5.UL.1
Memilih, meringkas, dan menganalisis informasi dan ide dalam teks lisan serta merespon dengan tepat
Membaca dan Merespon
5.UL.2
Memilih, meringkas, dan menganalisis informasi dan ide dalam teks tertulis serta merespon dengan tepat
Berbicara
5.UL.3
Menggunakan bahasa korea dengan memasukkan berbagai struktur dan fitur untuk mengekspresikan ide-ide sendiri
Menulis
5.UL.4
Bereksperimen dengan pola-poladan struktur linguistik dalam bahasa korea untuk menyampaikan informasi dan untuk mengekspresikan ide-ide sendiri
Membuat Koneksi Linguistik
5.MLC.1
Menunjukkan pemahaman mengenai sifat alami bahasa sebagai sistem dengan mendeskripsikan dan membandingkan fitur-fitur linguistic antar bahasa

5.MLC.2
Menggunakan sumber-sumber linguistik untuk mendukung kajian dan produksi teks-teks dalam bahasa korea
Pergerakan Antar Budaya
5.MBC.1
Mengeksplor interdependensi bahasa dan budaya dalam beragam teks dan konteks.

5.MBC.2
Mengidentifikasi dan menjelaskan aspek-aspek budaya mengenai masyarakat yang berbahasa korea dalam teks

Keahlian Hidup
Ditujukan bagi beberapa siswa dengan kebutuhan pendidikan khusus, biasanya merupakan siswa dengan ketidakmampuan secara intelektual. Mungkin ini ditentukan dengan hasil tahapan 4 dan tahapan 5 yang tidak sesuai. Bagu siswa-siswa ini, materi dan hasil keahlian hidup dapat menyediakan dasar bagi pembangunan program yang bermakna dan relevan – liat bagian 8.

Tambahan Tahapan 5
Hasil yang digambarkan untuk tahapan 5 ditujukan untuk siswa yang mampu memperoleh di atas hasil tahapan 5.
Tahapan Tambahan 5
Penerapan Bahasa

Siswa :
Mendengar dan Merespon
5.UL.5
Memilih, merangkum, dan mengevaluasi informasi serta ide-ide dalam teks lisan dan mempresentasikan sudut pandang dalam bermacam-macam tipe teks
Membaca dan Merespon
5.UL.6
Memilih, merangkum, dan mengevaluasi informasi serta ide-ide dalam teks tertulis dan mempresentasikan sudut pandang dalam bermacam-macam tipe teks
Berbicara
5.UL.7
Menggunakan bahasa korea secara fleksibel dengan memasukkan struktur dan fitur baru untuk komunikasi yang efektif
Menulis
5.UL.8
Menyajikan sudut pandang yang menggunakan tata bahasa yang akurat dan teruji bersama fitur dan struktur linguistik dalam beragam jenis teks
Membuat Koneksi Linguistik
5.MLC.3
Terlibat dalam diskusi guna menyelesaikan masala-masalah linguistik dan memperbaiki produksi teks asli dalam bahasa korea

5.MLC.4
Menganalisis cara struktur dan fitur dari bahasa korea secara lisan dan tertulis yang dapat dimanipulasi bagi dampak tertentu.
Pergerakan Antar Budaya
5.MBC.3
Mengevaluasi akan pentingnya kemampuan menggerakkan antar budaya.

5.MBC.4
Mengevaluasi ekspresi dan representasi budaya masyarakat berbahasa korea dalam beragam teks

2.1  Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority
Komunikasi
Level 1
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Berinteraksi dengan teman sebaya dan guru untuk mensosialisasikan, menyapa, mengenalkan diri mereka dengan informasi pribadi dasar, dan mengakui perbedaan, dalam pembicaraan terkait tindakan dan kegiatan bersama seperti permainan, permainan, nyanyian dan tarian.
[Konsep utama: diri, persahabatan, keluarga, rumah, kesopanan; Proses kunci: ucapan, ucapan terima kasih]
Mensosialisasikan dan membangun hubungan dengan teman sebaya dan guru melalui pertukaran informasi pribadi.
Konsep kunci: hubungan, pengertian, likings; Proses kunci: mengekspresikan, menyatakan, berpartisipasi]
Jelaskan orang, tempat, objek dan rutinitas sehari-hari yang berkaitan dengan lingkungan diri, sekolah dan rumah, dan ekspresikan dan bagikan minat, perasaan dan preferensi, membuat hubungan antara pengalaman dan antara diri dan orang lain, yang mencerminkan keragaman dan konsolidasi persahabatan.
[Konsep utama: hubungan, peran, koneksi, emosi; Proses kunci: menggambarkan, mengekspresikan]
Memulai dan mempertahankan interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa yang dikenal untuk mencari dan menawarkan gagasan, pemikiran dan perasaan dan untuk memperluas hubungan, membuat koneksi di berbagai bidang minat, waktu dan ruang yang berbeda, yang berkaitan dengan diri sendiri dan orang lain, menggunakan ungkapan verbal dan non-verbal.
[Konsep utama: nilai, budaya, perayaan, lingkungan; Proses kunci: sharing, conversing, making connections, reciprocating]
Memulai, mempertahankan dan memperluas interaksi, dengan lawan bicara yang akrab dan kurang akrab, terkait dengan mencari dan memberi nasehat, menyampaikan aspirasi, hubungan dan opini tentang masalah sosial, dan saling bertukar, membandingkan, menghubungkan dan merenungkan gagasan yang berbeda.
[Konsep utama: masyarakat, keragaman, rasa hormat, perspektif; Proses kunci: menjelaskan, membandingkan, mengungkapkan, membahas]
Berinteraksi dalam rutinitas kelas dan mengikuti instruksi kelas sederhana.
[Kunci proses: mengenali, merespons
Berpartisipasi dalam kegiatan kelas sehari-hari dengan menggunakan bahasa Korea untuk interaksi kelas dasar dan menanggapi instruksi guru dalam rutinitas kelas.
[Proses kunci: mempertanyakan, merespons, menghargai]
Berinteraksi dalam kegiatan kelas dan membuat aturan kelas bersama, mengekspresikan pendapat.
[Kunci proses: negosiasi, pengorganisasian, ungkapan pendapat]
Berpartisipasi dalam kegiatan kelas, memberi dan mengikuti instruksi, mengajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi makna, dan menggambarkan tindakan, menggunakan bahasa refleksi sebagai ungkapan yang ditetapkan.
[Proses kunci: memberi dan mengikuti instruksi, bertanya, menjelaskan
Gunakan bahasa kelas untuk bertanya, memperoleh dan menawarkan pendapat, menegosiasikan dan merenungkan gagasan, dan menerapkannya pada penggunaan bahasa sehari-hari.
[Kunci proses: mempertanyakan, bernegosiasi, memunculkan]
Berinteraksi dengan guru dan rekan kerja untuk terlibat dalam kegiatan kelompok dengan penggunaan bahasa Korea sederhana.
[Konsep utama: komunikasi, partisipasi]
Berpartisipasi dalam pengalaman bersama seperti permainan, nyanyian dan tarian kelompok tempat orang Korea digunakan secara sengaja untuk interaksi.
[Konsep utama: partisipasi, kerja sama]
Buatlah pengaturan dan atur pengalaman bersama seperti permainan kelompok atau pertunjukan.
[Konsep utama: aturan, negosiasi, pesanan; Proses kunci: membuat keputusan, mengatur]
Berkontribusi pada perencanaan kolaboratif, negosiasi pengaturan dan mempertimbangkan pilihan untuk acara dan pengalaman.
[Konsep utama: kolaborasi, prioritas, alternatif, preferensi; Proses kunci: bernegosiasi, membuat keputusan, membandingkan]
Atur dan kelola interaksi dengan rekan kerja yang terkait dengan tugas bersama, pemecahan masalah dan peran yang diharapkan, negosiasi beragam pandangan, misalnya dalam sebuah proyek kelompok.
[Konsep utama: peran, keragaman, perspektif; Proses kunci: bernegosiasi, menjelaskan
Berinteraksi dengan guru dan rekan kerja untuk pertukaran transaksional sederhana dengan menggunakan bahasa Korea.
[Proses kunci: bertukar, mengidentifikasi kepemilikan]
Terlibat dalam transaksi sederhana dimana Korea digunakan dengan sengaja.
[Proses kunci: bernegosiasi, meminta]
Berpartisipasi dalam transaksi sederhana seperti pemesanan barang dan jasa.
[Konsep utama: transaksi, berhitung; Proses kunci: menerima dan menolak, mengungkapkan preferensi dan perasaan]
Berpartisipasi dalam transaksi lisan dan tulisan seperti membeli barang dan jasa yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari mereka, menegosiasikan beragam layanan dan pemecahan masalah seperlunya.
[Konsep utama: konsumsi, negosiasi; Proses kunci: menerima dan menolak, membandingkan, mengungkapkan preferensi dan perasaan]
Lakukan transaks dengan orang lain, misalnya bertukar petunjuk arah / petunjuk, yang menyatakan pandangan tentang kualitas barang dan jasa, dan mencari tindakan, seperti memberi keluhan dan rekomendasi, berbagi pengalaman, dan menyelesaikan perselisihan pendapat.
[Konsep utama: konsumsi, pertukaran sosial; Proses kunci: membandingkan, bernegosiasi, berkomentar, membuat keputusan]
Kenali suara bahasa Korea dan bereksperimenlah dengan mereka melalui interaksi.
[Konsep utama: kesadaran fonik, keberanian; Proses kunci: mengenali, bereksperimen]
Kenali karakteristik pengucapan dan intonasi dalam bahasa lisan Korea dan bagaimana kaitannya dengan penulisan.
[Konsep utama: diskriminasi suara, fonem, pengenalan prosodi, pengenalan kata; Proses kunci: memperhatikan, mengenali, menghubungkan]
Memahami hubungan antara huruf dan suara dan antara intonasi dan konvensi tanda baca / cetak di Korea dan menerapkan pemahaman ini untuk memiliki ucapan dan tulisan dengan semakin independen.
[Konsep utama: pengucapan, ejaan, tanda baca, korespondensi; Proses kunci: mengenali, menganalisis, berhubungan, bereksperimen]
Mengkonsolidasikan pemahaman mereka tentang peraturan pengucapan dan konvensi penulisan bahasa Korea.
[Konsep utama: sistematis, aturan, pola; Proses kunci: perhatikan, analisis, penerapan peraturan]
Terapkan fitur dan aturan pengucapan dan intonasi Korea untuk membaca, mendengar, berbicara dan menulis dengan lancar dan akurat.
[Konsep utama: aturan fonologis, kelancaran, akurasi]

Pemahaman
Level 1
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Perhatikan jenis teks yang berbeda yang digunakan untuk tujuan yang berbeda dalam konteks yang familier.
[Konsep utama: tujuan, perbedaan]
Kenali perbedaan jenis teks yang digunakan dalam konteks yang familier.
[Konsep utama: mode, tujuan; Jenis teks utama: tanda, sajak, kartun, nyanyian, lagu]
Perhatikan ciri khas organisasi wacana di Korea, seperti salam dan ditutup dalam sebuah surat.
[Konsep utama: genre, penonton, struktur; Jenis teks utama: petunjuk, surat, email, blog]
Jelaskan ciri khas organisasi wacana dalam bahasa Korea (seperti konsistensi dalam tingkat kesopanan) dan jelajahi bagaimana menggunakannya dalam teks untuk mencapai koherensi dan kohesi.
[Konsep utama: koherensi, kohesi, konvensi teks; Proses kunci: mengidentifikasi, mendeskripsikan, bereksperimen; Jenis teks utama: cerita, surat, buku harian teks prosedural]
Identifikasi pilihan linguistik dan gaya yang dibuat untuk koherensi dan kohesi untuk menciptakan wacana untuk berbagai jenis khalayak dan tujuan, dan dalam konteks yang berbeda untuk mendukung interpretasi makna.
[Konsep utama: gaya, daftar, konsekuensi sosial; Proses kunci: mengidentifikasi, memilih, membenarkan, menjelaskan]
Kenali bahasa Korea di antara bahasa-bahasa lain dalam teks lisan dan tulisan.
[Konsep utama: perbedaan, perbandingan; Proses kunci: memperhatikan, membandingkan, menjelaskan]
Buat perbandingan dan koneksi antara beberapa fitur gramatikal dasar bahasa Korea dan padanannya dalam bahasa Inggris.
[Konsep utama: kesetaraan; Proses kunci: menghubungkan, membandingkan]
Bandingkan dan kontras, dengan menggunakan bahasa yang sesuai, beberapa fitur dari sistem bahasa Korea dan struktur kalimat yang berbeda dari bahasa Inggris dan bahasa lainnya yang ada di kelas.
[Konsep utama: saliency; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan]
Bandingkan berbagai fitur gramatikal yang spesifik untuk bahasa Korea atau yang umum antara bahasa Korea dan bahasa Inggris (dan / atau bahasa lain yang ditunjukkan di kelas), dan kembangkan kemampuan untuk membandingkan dan membandingkan struktur kalimat dan jenis teks dalam bahasa Korea dan Inggris.
[Konsep utama: kesamaan, spesifisitas; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan]
Membandingkan dan membedakan sistem linguistik dan unsur budaya orang Korea dengan bahasa Inggris dan bahasa lain yang diwakili di kelas, membahas ciri-ciri linguistik, budaya dan tekstual dari genre tertentu dan bagaimana ini mencerminkan nilai dan gagasan budaya Korea.
[Konsep utama: interkoneksi, nilai; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan, membahas]
Perhatikan jenis teks yang berbeda yang digunakan untuk tujuan yang berbeda dalam konteks yang familier.
[Konsep utama: tujuan, perbedaan]
Buat perbandingan dan koneksi antara beberapa fitur gramatikal dasar bahasa Korea dan padanannya dalam bahasa Inggris.
[Konsep utama: kesetaraan; Proses kunci: menghubungkan, membandingkan]
Bandingkan dan kontras, dengan menggunakan bahasa yang sesuai, beberapa fitur dari sistem bahasa Korea dan struktur kalimat yang berbeda dari bahasa Inggris dan bahasa lainnya yang ada di kelas.
[Konsep utama: saliency; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan]
Bandingkan berbagai fitur gramatikal yang spesifik untuk bahasa Korea atau yang umum antara bahasa Korea dan bahasa Inggris (dan / atau bahasa lain yang ditunjukkan di kelas), dan kembangkan kemampuan untuk membandingkan dan membandingkan struktur kalimat dan jenis teks dalam bahasa Korea dan Inggris.
[Konsep utama: kesamaan, spesifisitas; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan]
Membandingkan dan membedakan sistem linguistik dan unsur budaya orang Korea dengan bahasa Inggris dan bahasa lain yang diwakili di kelas, membahas ciri-ciri linguistik, budaya dan tekstual dari genre tertentu dan bagaimana ini mencerminkan nilai dan gagasan budaya Korea.
[Konsep utama: interkoneksi, nilai; Proses kunci: menganalisis, membandingkan, membandingkan, membahas]
Pahami bahwa pembelajaran bahasa saling terkait dengan pembelajaran budaya yang terkait dengan bahasa, dan kenali perbedaan atau kesamaan lintas budaya dalam gerak tubuh atau bahasa tubuh yang terkait dengan penggunaan bahasa.
[Konsep utama: norma, persamaan dan perbedaan, sikap, keterkaitan; Proses kunci: memperhatikan, membandingkan, menjelaskan]
Bandingkan dan renungkan praktik dan perilaku yang berbeda yang terkait dengan penggunaan bahasa sehari-hari, dan asumsi diri dan orang lain tentang nilai, kepercayaan dan norma budaya orang Korea.
[Konsep utama: asumsi, nilai, kepercayaan, norma budaya; Proses kunci: mencerminkan, mengembangkan kesadaran metakognitif]
Jelajahi bagaimana kepercayaan dan sistem nilai tercermin dalam penggunaan bahasa sehari-hari dengan membandingkan cara berkomunikasi antar budaya.
[Konsep utama: interkoneksi, kepercayaan, sikap, sistem nilai; Proses kunci: mengeksplorasi, merenung, layak]
Analisis bagaimana kepercayaan dan sistem nilai tercermin dalam praktik budaya dan bahasa dalam konteks yang berbeda, dan renungkan bagaimana apa yang dianggap normal dalam komunikasi bervariasi antar budaya.
[Konsep utama: kepercayaan, sistem nilai, norma, stereotip, asumsi; Proses kunci: merenungkan, membandingkan, menganalisis]
Merefleksikan dan mengevaluasi bagaimana praktik komunikatif sendiri dipengaruhi oleh pengetahuan tentang berbagai bahasa dan budaya, kritik dan asumsi tantangan tentang perbedaan budaya, dan mempertimbangkan cara untuk meningkatkan saling pengertian.
[Konsep utama: toleransi antarbudaya, timbal balik, keaksaraan reflektif; Proses kunci: mengkritisi, mengembangkan bahasa untuk berbicara tentang komunikasi antar budaya]



DAFTAR PUSTAKA
Yurni, Samsila dan Erwin Bakti. 2016. Pengembangan Kurikulum Di Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan. [online]. http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/22-Samsila-Yurni dan Erwin-H.-Erwin-Bakti.pdf. 4 Maret 2018
Australian Curriculum, Assessment and ReportingAuthority (ACARA). 2013. Draft F-8 Australian Curriculum: Languages Korean. [online]. http://consultation.australiancurriculum.edu.au/Static/docs/Languages/F-10%20Korean%20-%20Draft%20curriculum%20-%20May%202013.pdf. 5 Maret 2018
Seong Chul Shin. 2010. The Current State of Korean Language Education in Australian Schools. [online]. https://docs.education.gov.au/documents/current-state-korean-language-education-australian-schools. 5 Maret 2018
Postingan Lama Beranda

ABOUT AUTHOR

Follow this blog

LATEST POSTS

  • Pengembangan Silabus
    Pengembangan Silabus (1)  Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik pe...
  • Mengakses Website
    Pengertian Web Browser Web browser adalah  software yang berfungsi untuk menghubungkan komputer ke internet, juga berfungsi untuk mengak...
  • Telaah Kurikulum
    Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut. a.   Kompetensi apa saja yang harus...
  • Standar Penilaian
    1.       BAB I <Ketentuan Umum> (a)     Pasal 1, Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: (1)   Standar Penilaian ...
  • Mengenal Internet
    1) Pengertian Internet Internet dapat diterjemahkan secara sangat sederhana sebagai International Network. Dari istilah tersebut dikatakan b...
  • Bonamana-Super Junior
    Tau kan salah satu lagu Super Junior yang judulnya "BONAMANA" ini? ya, ini adalah salah satu lagu Super Junior yang enak banget bu...
  • Gee-SNSD
    Kali ini aku mau ngeshare lirik lagu snsd yang judulnya Gee nih. Pasti buat para Sone(fansnya snsd) udah pada tau lagu ini,tapi barangkali y...
  • Pemahaman Konseptual Tentang Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, disebutkan Rencana Pel...
  • SNSD unveils album cover for “The Boys”
    Setelah merilis teaser foto2 individualm SNSD akhirnya mengungkapkan cover album mereka untuk “The boys” Mereka terlihat dalam bentuk2 pu...

Categories

  • About 2NE1 1
  • Education 9
  • Lirik Lagu Korea 1
  • Park Shin Hye 1
  • SNSD 1
  • Super Junior 2
  • Teknologi 3

Recent Posts

Pages

  • Beranda

Blogger templates

Blog archive

  • ▼  2018 (9)
    • ▼  Maret (5)
      • Pemahaman Konseptual Tentang Penyusunan Rencana Pe...
      • Telaah dan Perencanaan Pengembangan Kurikulum Baha...
      • Pengembangan Silabus
      • Telaah Kurikulum
      • Standar Penilaian
    • ►  Februari (4)
  • ►  2012 (3)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2011 (6)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Popular Posts

  • Pengembangan Silabus
    Pengembangan Silabus (1)  Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali karakteristik pe...
  • Mengakses Website
    Pengertian Web Browser Web browser adalah  software yang berfungsi untuk menghubungkan komputer ke internet, juga berfungsi untuk mengak...
  • Telaah Kurikulum
    Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut. a.   Kompetensi apa saja yang harus...
  • Standar Penilaian
    1.       BAB I <Ketentuan Umum> (a)     Pasal 1, Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: (1)   Standar Penilaian ...
  • Mengenal Internet
    1) Pengertian Internet Internet dapat diterjemahkan secara sangat sederhana sebagai International Network. Dari istilah tersebut dikatakan b...
  • Bonamana-Super Junior
    Tau kan salah satu lagu Super Junior yang judulnya "BONAMANA" ini? ya, ini adalah salah satu lagu Super Junior yang enak banget bu...
  • Gee-SNSD
    Kali ini aku mau ngeshare lirik lagu snsd yang judulnya Gee nih. Pasti buat para Sone(fansnya snsd) udah pada tau lagu ini,tapi barangkali y...
  • Pemahaman Konseptual Tentang Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, disebutkan Rencana Pel...
  • SNSD unveils album cover for “The Boys”
    Setelah merilis teaser foto2 individualm SNSD akhirnya mengungkapkan cover album mereka untuk “The boys” Mereka terlihat dalam bentuk2 pu...

Advertisement

Blogger news

Hasna Dhia Irbah

Buat Lencana Anda

Copyright © 2015 Autumn Leaves. Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Templates